Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) seringkali memaksa anak-anak untuk menggunakan smartphone sebagai penunjang pembelajaran. Tak bisa dihindari, hal ini juga menjadikan anak erat dengan media sosial yang menjadi fitur dalam smartphone. Untuk meminimalisasi dampak buruk penggunaan smartphone dan fitur media sosial pada khususnya, Asrama SMPIT As-Syifa Boarding School Jalancagak Subang memberikan pembekalan life skill dalam hal literasi digital.
Kegiatan life skill ini dilakukan pada hari Sabtu (29/08/2020), diikuti oleh seluruh murid SMPIT As-syifa Boarding School. Kegiatan dilakukan secara virtual melalu zoom meeting.
Staf Pembinaan Living Value dan Crachter Buliding Skill (PLBS) Asrama Putri Ratih Hastuti mengatakan kegiatan ini bertujuan membekali anak, agar Ketika di rumah anak lebih bijak dalam bermedia sosial.
“Ketika di rumah dan anak mau tidak mau diberikan HP oleh orang tua, kita tidak bisa melarang anak bermedsos, yang kita lakukan adalah memberikan panduan bermedsos dengan sehat, anak-anak harus sadar bahwa, sebenarnya medsos itu memiliki danpak yang kurang baik jika tidak digunakan dengan bijak,” ujar perempuan yang kerap disapa Bunda Ratu ini.
Ratu menambahkan, bahwa anak bisa saja menjadi korban berita hoax, atau terpengaruh gaya hidup yang kurang baik ketika melihat medsos, bahkan anak-anak bisa menjadi korban bullying atau kejahatan.
“Oleh sebab itu, literasi digital ini sangat penting diberikan untuk mereka. Di sisi lain kita juga ingin mendorong mereka agar bisa berkarya dengan medsosnya, berdakwah dan membantu syiar Islam,” tambahnya.
Menurut Ratu, murid As-syifa sebagai murid Islamic Boarding School sudah selayaknya memberikan kontribusi terhadap syiar Islam, dimana konten yang dibuat anak pun sesuai dengan nilai islami.
Dalam kegiatan itu, materi disampaikan oleh Dini Sri Mulyati sebagai pegiat media sosial yang juga merupakan tim media SMPIT As-syifa Boarding School di bagian asrama. Di dampingi juga oleh kementerian Kominfo BEM SMPIT Assyifa Boarding School Jalancagak yang sudah sejak lama berkarya dengan media siniar atau podcast.
Kegiatan itu berlangsung dengan seru. Dini memaparkan terkait literasi digital yang harus dimiliki murid agar tidak terjebak pada kejahatan, hoax, maupun toxic media sosial.
“Saya rasa, menjadi sebuah hal yang membanggakan Ketika anak-anak usia SMP ini sudah bisa membuat konten yang baik dan memotivasi, tentu ini akan menjadi pilihan yang baik, daripada anak-anak mengonsumsi konten yang tidak sesuai dengan usianya,” ujar Dini.
Pematerian dilanjutkan dengan pemberian materi terkait bagaimana menjadi pembuat konten yang baik dalam kemasan podcast oleh kementerian BEM SMPIT As-syifa. BEM SMPIT As-syifa telah mampu secaraa mandiri membuat konten podcast baik untuk youtube maupun spotify yang berisi motivasi untuk para murid.
Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini, Alifah salah satunya, ia mengatakan bahwa melalui kegiatan ini ia bisa lebih berhati-hati untuk menggunakan media sosial.
Sementara itu, Ratu berharap dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa terbangun keinginan untuk berkarya dengan baik di media sosial, bukan malah jadi korban dampak buruknya media sosial.
Leave a Comment